Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menghasilkan jenis-jenis limbah yang dapat diklasifikasikan berdasarkan wujud, sumber, dan senyawanya. Sampah bekas kegiatan atau proses produksi ini sudah berubah fungsi dari aslinya.
Namun beberapa jenis limbah masih bisa berfungsi jika diolah atau digunakan sebagai pakan hewan. Pengelompokan jenis limbah dilakukan agar masyarakat lebih mudah dalam mengelolanya karena cara penanganannya masing-masing berbeda.
Apabila tidak ditangani dengan benar, maka limbah dapat mengganggu keberlangsungan manusia maupun lingkungan sekitarnya. Tetapi juga ada limbah tidak berbahaya yang jika diolah kembali bisa menjadi barang bermanfaat.
Pengertian Limbah dan Cara Mengelolanya
Limbah adalah suatu zat atau barang sisa produksi dari alam maupun kegiatan manusia yang sudah tidak bermanfaat, tidak ada nilai ekonomi, dan berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.
Karena sudah tidak digunakan kembali, bukan berarti harus dibiarkan atau dibuang begitu saja karena dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Polutan yang timbul akibat jenis-jenis limbah tersebut akhirnya berdampak pada kesehatan manusia.
Oleh karena itu ada pembagian jenis limbah dengan tujuan agar manusia dapat mengelolanya sesuai klasifikasi tersebut. Masing-masing limbah ada yang masih bisa didaur ulang, dimanfaatkan kembali, ada juga yang harus dimusnahkan.
Cara mengelola limbah dibagi menjadi 6 yaitu reuse, reduce, recycle, refill, repair. Reuse merupakan upaya pengolahan limbah dengan cara memanfaatkan kembali barang yang sudah pernah dipakai menjadi fungsi berbeda.
Misalnya memanfaatkan kaleng minuman menjadi tempat penyimpanan pensil. Reduce yaitu melakukan tindakan untuk mengurangi jenis-jenis limbah, misalnya mengganti kantong plastik belanja dengan tas yang dapat digunakan berkali-kali.
Sedangkan recycle adalah mengolah sampah kembali. Contohnya mengumpulkan kulit dan sisa buah-buahan lalu diolah menjadi pupuk kompos untuk tanaman. Kemudian refill dilakukan dengan mengisi kembali wadah produk yang sudah kosong.
Jadi hanya tinggal membeli isiannya saja, sedangkan wadahnya masih tetap dipakai. Contohnya refill cushion makeup, minyak goreng, kecap, saos, sabun cari, dan lain-lain.
Sementara repair yaitu pengelolaan jenis-jenis limbah golongan anorganik yang sulit terurai. Misalnya resleting celana jeans rusak dapat direpair di tukang jahit. Upaya ini masih banyak yang mengabaikannya karena memilih membeli baru.
Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Kelompok limbah berdasarkan wujudnya dibagi menjadi limbah cair, padat, dan gas yaitu sebagai berikut.
1. Limbah Cair
Sesuai namanya, limbah ini berbentuk cair yang asalnya dari sisa-sisa buangan proses produksi atau kegiatan domestik. Biasanya berupa air yang sudah terkontaminasi dengan bahan-bahan buangan hasil sisa produksi.
Bahkan jenis limbah cair ini masih bisa dibagi lagi menjadi limbah cair domestik, limbah cair industri, limbah cair rembesan dan luapan, serta limbah air hujan.
2. Limbah Padat
Limbah padat bentuknya padat dan berasal dari sisa kegiatan industri. Contoh dari jenis-jenis limbah padat ini adalah kain, kayu, serbuk besi, kertas, plastik. Semuanya dapat diklasifikasikan lagi menjadi 6 bagian.
6 bagian tersebut lain sampah organik tidak membusuk dan anorganik, sampah mudah busuk, bangkai binatang, sampah industri, sampah sapuan.
3. Limbah Gas
Sedangkan limbah gas menggunakan udara sebagai medianya. Makin banyak limbah gas naik ke udara, makin dampaknya adalah kualitas udara semakin menurun. Jika dibiarkan dapat menganggu kesehatan manusia juga lingkungan.
Bentuknya seperti karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen dioksida, asam klorida, ammonia, nitrogen sulfida, dan lain-lain. Contoh nyatanya yaitu asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap kebakaran hutan.
Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya
Jika dilihat dari sumbernya, maka jenis limbah terbagi menjadi 6 jenis yaitu hasil kegiatan rumah tangga, pariwisata, pertanian, pertambangan, medis, serta industri. Berikut penjelasannya.
1. Limbah Rumah Tangga
Limbah ini berasal dari kegiatan domestik dalam rumah atau lingkungan sekitar. Contohnya seperti air sisa cucian baju, air sabun setelah mandi, kotoran manusia, sampah plastik, botol kaleng, piring, kendaraan, dan sejenisnya.
2. Limbah Pariwisata
Jenis-jenis limbah pariwisata asalnya dari aktivitas jalan-jalan atau wisata. Kebanyakan limbah pariwisata ada di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi wisatawan. Contohnya seperti asap transportasi, sisa makanan minuman wisatawan, dan sebagainya.
3. Limbah Pertanian
Asal dari limbah pertanian yaitu dari kegiatan bertani seperti sisa pembelian pupuk dan pembasmian hama. Disebut limbah karena memiliki kandungan zat kimia yang merusak ekosistem tanah sehingga kualitasnya menurun.
Selain itu, penggunaan pestisida berlebihan pada tanaman mengakibatkan kandungan sayur maupun buah tidak baik untuk dikonsumsi.
4. Limbah Pertambangan
Limbah ini berasal dari kegiatan pertambahan. Jika lingkungan sekitarnya sudah tercemar, maka banyak jumlah logam dan air raksa sebagai sisa proses pertambangan, seperti asap, asam sulfat, arsenik, merkuri, timbal, raksa.
5. Limbah Medis
Limbah medis asalnya dari fasilitas maupun alat-alat medis di rumah sakit, puskesmas, maupun klinik. Contoh dari jenis-jenis limbah medis yaitu obat-obatan kedaluwarsa, suntik, barang bekas perawatan, sisa kemoterapi, sisa jaringan tubuh.
Limbah medis sangat berbahaya jadi harus segera diolah, sebab di dalamnya terdapat kandungan cairan tubuh seperti darah maupun kontaminan lainnya.
6. Limbah Industri
Jenis limbah industri banyak macamnya tergantung industri apa yang dijalankan. Misalnya industri garmen, maka limbahnya berupa kain-kain bekas juga pewarna. Industri listrik limbahnya kabel tidak terpakai tapi masih tertimbun dalam tanah.
Jenis-Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya
Sedangkan limbah berdasarkan senyawanya didasarkan dari kandungan bahan-bahan kimia di dalamnya. Dari kandungan tersebut dapat diketahui bisa tidaknya sampah didaur ulang atau harus dihancurkan.
1. Limbah Organik
Limbah organik asalnya dari sisa kegiatan makhluk hidup baik manusia maupun hewan. Limbah ini dapat diuraikan secara alami bersama tanah karena mudah membusuk. Biasanya ada di rumah-rumah, hotel, restoran, pertanian.
Contoh jenis-jenis limbah organik antara lain kulit buah, buah-buahan, sayur-sayuran, daun-daunan, sisa makanan, kotoran manusia maupun hewan, tulang-tulang hewan, rumput, dan lain-lain.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik juga merupakan hasil dari aktivitas manusia namun sifatnya susah terurai sehingga sulit membusuk secara alami. Contohnya sisa sabun cuci, kantong plastik, kertas, kain, kaleng, botol minuman bekas.
Karena susah membusuk itulah, maka limbah organik ini berbahaya bagi lingkungan, manusia, serta makhluk hidup lainnya.
3. Limbah B3
B3 merupakan singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun yang artinya limbah jenis ini sangat mengancam sekaligus membahayakan kehidupan makhluk hidup serta lingkungannya. Jika tidak dikelola, maka kesehatan makhluk hidup dapat terancam.
Adapun limbah B3 memiliki kandungan senyawa berupa logam berat yang beracun serta sulit terurai. Senyawa tersebut antara lain AI, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, Zn.
Bahkan zat- zat berbahaya tersebut dapat ditemukan pada produk-produk yang biasa dimanfaatkan manusia. Misalnya penggunaan pestisida untuk tanaman, sulfida, sianida, fenol, dan sebagainya.
Secara umum, limbah memiliki karakteristik berukuran mikro, sifatnya dinamis, distribusinya berdampak luas dan berjangka panjang. Oleh karena itu manusia perlu waspada terhadap dampaknya supaya dapat diolah dengan benar.
Selain rumah tangga, perusahaan dan industri juga perlu memiliki kesadaran dalam penanganan limbah. Sebab jika tidak, dapat menimbulkan masalah baru terkait area untuk menampung jenis-jenis limbah tersebut.