Apa itu limbah industri? Secara garis besar, limbah industri merupakan sisa-sisa produksi dari aktivitas industri. Adapun bentuk-bentuk limbah ini variatif tergantung jenis industri apa yang dijalankan.
Misalnya industri garmen, maka hasil limbahnya berupa kain tekstil dan pewarna sintesis. Jika jenis industrinya kabel, maka limbahnya berupa kabel-kabel termasuk yang masih tertimbun di dalam tanah.
Karena sangat berbahaya, maka pemerintah mengaturnya dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jika pelaku industri membuang limbahnya ke lingkungan tanpa izin akan dikenakan denda sekitar 3 miliar.
Apa Itu Limbah Industri dan Bagaimana Terbentuknya?
Pada dasarnya, limbah mengandung zat beracun dan berbahaya karena sifat, konsentrasi, serta volume atau jumlahnya. Hal ini bisa berdampak pada lingkungan hidup dan kesehatan manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sama halnya dengan limbah industri yang dianggap sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan. Lalu apa itu limbah industri? Limbah industri adalah segala jenis yang mencakup sampah sisa kegiatan produksi suatu industri.
Dari pengertian tersebut, artinya limbah dapat muncul setelah suatu kegiatan atau aktivitas produksi selesai. Misalnya industri pangan selesai memproduksi olahan makanan atau minuman maka menghasilkan sampah botol, plastik, sayur, dan sebagainya.
Jika sudah selesai dimanfaatkan isinya, maka botol atau plastik tersebut akan dibuang. Namun kenyataannya, limbah industri melalui rangkaian proses hingga akhirnya bisa terbentuk.
Dimulai dari proses produksi yang sedang berlangsung. Selama proses tersebut, ada potensi timbulnya limbah pada setiap tahap produksi baik itu ketika sebelum memulai produksi, saat produksi berjalan, hingga selesai produksi.
Setelah memahami apa itu limbah industri dan rangkaian proses terbentuknya tersebut, dapat disimpulkan bahwa limbah industri memiliki beragam karakteristik. Antara lain merupakan sisa dari bahan atau sumber daya yang tumpah.
Kemudian sifatnya sudah terkontaminasi, kedaluwarsa, cacat, tidak memiliki daya guna karena sudah digunakan saat persiapan produksi, saat produksi, ataupun pasca produksi.
Limbah industri adalah permasalahan yang memerlukan perhatian serius karena sifatnya membahayakan. Maka dari itu setiap lapisan masyarakat wajib memahami jenis dan cara pengelolaannya untuk meminimalisir dampak negatifnya terhadap keseimbangan ekosistem.
Manajemen Limbah Industri yang Baik
Setelah membahas apa itu limbah industri, Anda perlu memahami pentingnya manajemen pengelolaan limbah industri dengan baik. Pengelolaannya harus berdasarkan jenis maupun karakteristiknya yang terdiri dari 5 cara sebagai berikut.
1. Pencegahan
Pencegahan dilakukan guna mengurangi bahan baku yang berpotensi menimbulkan limbah industri. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan mengganti bahan baku tersebut ke material lebih ramah lingkungan.
2. Pengurangan
Pengurangan adalah meminimalisir atau mengoptimalkan proses produksi supaya hasil limbahnya sedikit. Bisa juga dengan mengubah karakteristik limbah supaya lebih mudah dikelola dengan melibatkan penggunaan teknologi untuk memisahkan dan menjernihkan limbah.
3. Pemanfaatan Kembali
Sesuai pengertian apa itu limbah industri, maka untuk meminimalisir dampak negatifnya, dapat digunakan kembali sebagai bahan baku produk lain dengan nilai ekonomis maupun sosial.
Misalnya limbah sisa industri pangan menghasilkan sampah plastik. Plastik tersebut bisa diolah kembali menjadi tas belanja atau dompet. Begitupun sisa buah, sayuran, daging dapat diolah menjadi pupuk kompos atau biogas.
4. Pengolahan
Pengolahan dilakukan dengan mengubah bentuk, sifat, dan komposisi limbah industri. Tujuannya supaya aman serta tidak membahayakan kesehatan maupun lingkungan.
Pengolahannya melibatkan proses fisika, kimia, biologi, misalnya reduksi, fermentasi, filtrasi, sedimentasi, koagulasi, oksidasi, hingga komposting.
5. Pembuangan
Berdasarkan pengertian apa itu limbah industri di atas, Anda dapat memahami bahwa ada beberapa limbah yang sulit terurai serta berbahaya. Maka solusi akhir adalah membuangnya ke tempat penampungan akhir sesuai aturan.
Anda dapat memanfaatkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang dilengkapi sistem pengendalian pencemaran. Jika limbah bentuknya cair bisa dibuang ke badan air dilengkapi sistem pengolahan air limbah.
Bagaimana Cara Menangani Limbah Cair Industri?
Suatu industri tidak hanya mengeluarkan limbah padat saja, melainkan limbah cair juga. Munculnya limbah cair biasanya dikarenakan ada sumber daya yang tumpah ataupun cacat.
Terkadang bisa berupa output atau hasil dari proses setelah pengolahan limbah industri itu sendiri selesai. Contoh tumpahnya cairan pelarut, efluen yang keluar sebagai output dari proses mengolah IPAL industri, dan lain-lain.
Dari pengertian apa itu limbah industri di atas, dapat diketahui bahwa bentuk limbah cair berbeda dengan limbah padat sehingga penangannya juga berbeda, yaitu dengan melakukan:
- Pengolahan primer melalui proses penyaringan, pengolahan awal, pengendapan, penampungan. Pengolahan primer efektif untuk polutan minyak maupun lemak.
- Pengolahan sekunder dengan memanfaatkan mikroorganisme guna menguraikan bahan.
- Pengolahan tersier yang sifatnya khusus.
- Pengolahan limbah gas.
- Pengolahan lumpur (slude treatment).
Bagaimana Cara Menangani Limbah Padat Industri?
Sedangkan limbah padat dapat diolah dengan berbagai cara sesuai klasifikasinya. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk menangani limbah padat industri.
1. Penimbunan Terbuka
Penimbunan terbuka yaitu membagi limbah padat terlebih dahulu menjadi limbah organik dan anorganik. Selanjutnya untuk limbah organik akan ditimbun karena sifatnya mudah terurai dalam tanah bersama organisme.
2. Pembuatan Kompos Padat
Sama seperti metode penimbunan, limbah pada industri dapat dijadikan kompos padat jika termasuk dalam jenis organik. Jika dijadikan kompos lebih bermanfaat bagi tanaman agar lebih subur sekaligus meminimalisir penggunaan pupuk kimia.
3. Daur Ulang
Berdasarkan penjelasan apa itu limbah industri sebelumnya, ada beberapa jenis limbah padat yang masih bisa didaur ulang kembali. Tujuannya agar sampah tersebut dapat diproses lagi menjadi barang baru yang bermanfaat.
Akan menjadi nilai plus jika hasil daur ulang tersebut memiliki nilai jual tinggi. Misalnya sisa kaleng-kaleng bekas minuman diolah menjadi tempat pensil, plastik detergen diolah menjadi kerajinan tas, dan sebagainya.
4. Sanitary Landfill
Sedangkan sanitary landfill adalah solusi menangani limbah padat dengan membuat lubang kemudian dilapisi oleh tanah liat dan plastik. Sanitary landfill dilakukan guna mencegah pembesaran di tanah.
Nantinya gas metana yang dihasilkan dari sanitary landfill dapat digunakan kembali untuk menghasilkan aliran listrik. Metode ini membuat masyarakat sadar mengenai apa itu limbah industri dan cara penanganannya.
5. Insinerasi
Insinerasi adalah solusi akhir yang dapat dilakukan untuk menangani limbah padat industri dengan membakarnya menggunakan suhu tinggi. Insinerasi berlaku untuk limbah organik maupun limbah anorganik.
Insinerasi atau pengolahan termal ini bertujuan untuk mengubah sampah industri menjadi abu, gas, partikulat, juga panas. Bahkan energi panas hasil dari proses insinerasi sendiri dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber listrik.
Begitu juga dengan limbah B3 hasil aktivitas industri dapat dikelola menggunakan metode fisika, kimia, biologi. Adapun metode pembuangan limbah B3 industri bisa melalui sumur dalam atau injeksi, kolam penyimpanan, dan landfill.
Perlu diketahui bahwa setiap kegiatan pengolahan limbah hasil industri wajib mendapatkan izin KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Keutanan). Jika tidak, maka bisa dilaporkan dan dikenai denda.
Tidak semua orang waspada terhadap bahaya limbah. Jadi penting untuk memahami dahulu apa itu limbah industri dan cara menanganinya sesuai standar dan aturan yang berlaku.