Banyak metode pengelolaan sampah di kota bisa diterapkan. Setiap metode memiliki prinsipnya masing-masing. Salah satu metode sederhana tapi masih sulit diterapkan oleh masyarakat adalah 3R.
Supaya lebih paham tentang apa itu 3R, simak pembahasan berikut. Tapi, sebelum itu akan dibahas terlebih dahulu tentang permasalahan di wilayah kota terkait sampah dan jenis yang banyak ditemui.
Memahami Permasalahan Sampah di Wilayah Kota
Salah satu masalah yang umum terjadi dari dulu hingga sekarang di wilayah perkotaan adalah pengelolaan limbah atau sampah belum optimal. Penyebabnya karena peran pemerintah kota setempat yang belum optimal.
Selain itu juga disebabkan oleh kesadaran masyarakat sekitar yang kurang dalam membuang limbah pada tempatnya. Akibatnya, semakin banyak limbah menumpuk. Penyebab lainnya yaitu penduduk bertambah padat dan ketersediaan tempat untuk menampung limbah kurang.
Peningkatan jumlah limbah tidak diimbangi peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengupayakan terciptanya lingkungan hidup sehat dan bersih. Di sisi lain, pemerintah belum maksimal dalam memberikan infrastruktur pengelolaan sampah di kota memadai.
Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya limbah menumpuk dari hari ke hari dan tidak mengalami pengurangan jumlah volume. Permasalahan seperti ini bisa tidak ditangani dengan baik berpotensi menimbulkan dampak serius.
Jenis Sampah yang Banyak Ditemukan di Wilayah Kota
Membahas tentang sampah yang banyak ditemukan di wilayah kota beragam. Salah satu jenisnya adalah domestik atau rumah tangga. Seperti sisa makanan mengingat merupakan kebutuhan utama masyarakat.
Bila pengelolaan sampah di kota berupa sisa makanan tidak tepat atau dibuang sembarangan, berpotensi menghasilkan metana yang berdampak terhadap meningkatnya gas rumah kaca. Selain itu, juga bisa menghasilkan zat pencemar lainnya, seperti lumpur limbah.
Sumber sisa makanan tidak hanya dari sisa proses memasak saja. Tapi juga sisa makanan tidak habis dikonsumsi. Baik itu tidak habis ketika dikonsumsi di rumah maupun di restoran penyedia menu makanan.
Jenis berikutnya plastik yang banyak digunakan sebagai bungkus makanan, minuman maupun lainnya. Jenis limbah plastik berupa kantong kresek juga banyak ditemukan. Terutama wilayah yang masih menerapkan budaya belanja menggunakan kantong kresek sekali pakai.
Pengelolaan Sampah di Kota Bisa Memakai Metode 3R
Di antara beragamnya pengelolaan sampah di kota, 3R merupakan metode yang banyak diterapkan. Mengelola limbah dengan konsep 3R atau reduce, reuse dan recycle orientasinya lebih terhadap pencegahan. Simak uraian berikut untuk memahami reduce, reuse dan recycle.
1. Reduce
Reduce merupakan upaya mengurangi penggunaan sampah sebelum digunakan. Cara menguranginya bisa dimulai dengan mengubah pola hidup agar tidak terlalu konsumtif. Kalaupun harus membeli, memang ketika benar-benar dibutuhkan.
Metode seperti ini bisa meminimalkan jumlah produksi limbah. Sebab, semakin banyak barang dibeli, akan semakin banyak juga sampahnya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menerapkan program ini yaitu mengurangi penggunaan kantong plastik.
Upaya lainnya membawa tas sendiri saat belanja dan memakai baterai yang bisa di charge lagi. Ada lagi tindakan yang dapat dilakukan yaitu menghindari pembelian dan pemakaian produk yang menghasilkan limbah berjumlah besar.
Disarankan memakai wadah dengan fungsi sama dibandingkan harus menggunakan tempat makan satu kali pakai. Penerapan reduce bisa diawali dengan mengurangi sedikit demi sedikit dan ditingkatkan intensitasnya seiring berjalannya waktu.
2. Reuse
Metode pengelolaan sampah di kota metode 3R berikutnya adalah reuse. Reuse merupakan penggunaan kembali material atau bahan yang tidak menjadi sampah tanpa melewati proses pengelolaan.
Contohnya memakai lagi botol bekas minuman untuk wadah air. Atau mengisi kaleng susu dengan produk refill. Tidak terbatas pada susu, tapi juga produk refill jenis lainnya.
Bisa dikatakan bahwa dalam reuse, mengoptimalkan penggunaan barang yang bisa dipakai lagi. Dan meminimalkan penggunaan barang sekali pakai yang harus langsung dibuang.
Metode ini mampu memperpanjang penggunaan barang sebelum akhirnya rusak dan berubah menjadi limbah. Upaya reuse lainnya mengurangi pemakaian bahan sekali pakai, memilih produk yang kemasannya bisa di daur ulang dengan mudah.
Menggunakan plastik kresek sebagai tempat sampah dan botol plastik dipakai sebagai pot tanaman atau kerajinan menarik. Pengelolaan sampah di kota berupa baju rusak atau tidak bisa dipakai bisa dimanfaatkan sebagai keset atau lap.
Bila ada majalah atau buku yang sudah tidak ingin dipakai, jangan terburu-buru langsung dibakar atau dibuang. Tapi bisa diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan atau perpustakaan.
3. Recycle
Terakhir adalah recycle, merupakan kegiatan mendaur ulang bahan yang sudah menjadi sampah menjadi bentuk lainnya. Pada program recycle, proses daur ulang ini melalui proses pengolahan.
Salah satu contohnya pengolahan sisa kain perca menjadi keset kaki. Atau pengolahan botol plastik menjadi biji plastik. Kemudian dicetak lagi menjadi produk berbahan plastik lainnya seperti pot dan ember.
Prinsip dari pengelolaan sampah di kota program recycle yaitu sebisa mungkin mendaur ulang barang yang sudah tidak berguna lagi. Memang tidak semua benda bisa di daur ulang.
Tapi, pada era sekarang ini tidak sedikit industri non-formal serta rumah tangga yang mengelola limbah menjadi benda fungsional menarik lainnya. Upaya lainnya yang berhubungan erat dengan recycle yaitu mengubah limbah plastik menjadi souvenir.
Atau mengolah sampah jenis organik menjadi kompos. Tentunya setiap kegiatan recycle memiliki proses dan teknik daur ulang berbeda-beda antara jenis sampah satu dengan lainnya.
Beberapa Cara Mengelola Sampah di Rumah Bisa Dilakukan
Menariknya, pengelolaan sampah di kota menggunakan metode 3R bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Selain 3R, ada juga beberapa cara lainnya yang dapat Anda coba terapkan untuk mengelola limbah di rumah agar tidak mencemari lingkungan, diantaranya:
1. Memilah dengan Tepat
Sebenarnya memilah sampah bukanlah hal sulit. Tapi, pada kenyataannya masih banyak orang belum menerapkannya dengan baik dan cenderung menyepelekan. Anda bisa mencoba memulai kebiasaan memilah dan membuang limbah di tempat yang tepat.
Umumnya ada tiga jenis sampah, meliputi anorganik, organik serta B3. Jenis organik merupakan limbah yang bisa membusuk serta terurai. Contohnya daun kering, sayuran, sisa makanan dan buah-buahan.
Pengolahan limbah organik bisa menjadi pupuk kompos. Jenis anorganik bisa di daur ulang menjadi barang baru yang lebih fungsional. Contohnya kaleng bekas, karton, kertas bekas dan botol plastik.
Pengelolaan sampah di kota jenis organik dengan anorganik tentu berbeda. Terakhir adalah B3, merupakan bahan yang bisa membahayakan kesehatan maupun kelangsungan hidup makhluk hidup.
Beberapa contohnya baterai bekas, bekas masker, bekas suntikan, lampu bekas dan masih banyak lagi. Umumnya limbah B3 dihancurkan melalui proses pembakaran yang aman bagi lingkungan.
2. Ikut Menjadi Anggota Bank Sampah
Cara selanjutnya yaitu ikut menjadi anggota bank sampah yang merupakan fasilitas pengelola sampah. Bank ini menggunakan prinsip 3R dalam penerapannya. Jadi, selain mencoba menerapkan 3R secara mandiri, Anda bisa memanfaatkan fasilitas satu ini.
Menjadi anggota bank ini akan memudahkan Anda menyetorkan limbah hasil pilahan dan masih bisa di daur ulang. Metode ini bisa menjadi solusi terbaik bila tidak ingin menerapkan program recycle sendiri.
Daya tarik ikut menjadi anggota bank sampah adalah tidak menumpuk banyak limbah di rumah sekaligus memperoleh imbalan uang. Jadi, penyetoran limbah hasil pilahan tersebut nantinya akan diberikan imbalan berupa uang.
Selain mengelola dengan metode tepat, jangan lupa untuk meningkatkan kesadaran diri terkait membuang sampah pada tempatnya. Walaupun pengelolaan sampah di kota sudah diterapkan, berjalan maksimal dan tidaknya bergantung pada kesadaran masyarakat sekitar.