Masih belum banyak orang mengetahui jenis-jenis incinerator. Bila Anda merupakan pengusaha yang menghasilkan produk dengan limbah padat dan ingin menggunakan incinerator, penting untuk memahami jenisnya agar tidak salah dalam membeli.
Seperti kita tahu bahwa limbah padat bila dibiarkan begitu saja atau dibuang sembarangan tanpa adanya proses pengolahan lebih dulu bisa berpotensi merusak lingkungan sekitar. Misalnya, membuangnya di sungai, bisa membuat airnya berubah menjadi kotor.
Selain itu mengganggu makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Maka dari itu, diperlukan pengelolaan tepat, salah satunya dengan memanfaatkan incinerator. Agar lebih paham tentang pengertian, jenis dan kelebihan alat satu ini, simak pembahasan berikut.
Berikut Inilah Pengertian dari Incinerator
Sebelum memahami jenis-jenis incinerator penting untuk mengetahui pengertiannya. Incinerator yaitu sebuah alat yang dipakai untuk membakar limbah berbentuk padat. Proses pengoperasiannya menggunakan dukungan teknologi pembakaran pengaturan suhu tertentu.
Proses pembakaran sampah yang dilakukan menggunakan suhu tinggi, sehingga dihasilkan energi panas. Energi panas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Tidak heran bila penggunaannya tidak terbatas untuk mengurangi jumlah sampah saja.
Tapi juga dipakai sebagai energi pembangkit listrik. Alat ini dalam perhitungannya bisa mengurangi sampah dengan volume hingga mencapai 90 persen serta 75 persen massa limbah.
Terkait jumlah persentase menyesuaikan komposisi serta derajat recovery sampah terkait yang dibakar. Penggunaan incinerator banyak dipakai dalam bidang kesehatan. Selain itu, juga banyak dipakai di pabrik yang memproduksi produk berjenis padat dalam skala produksi besar.
Penggunaan jenis-jenis incinerator sudah cukup populer dibeberapa negara. Beberapa diantaranya Jepang, Swedia dan Denmark. Penting diingat bahwa alat ini bukanlah solusi akhir dalam sistem pengolahan limbah berbentuk padat.
Sebab, dalam proses pembakaran, hanya berperan mengubah bentuk dari awalnya berbentuk padat menjadi gas. Walaupun demikian, penggunaannya cukup efektif mengurangi volume sampah yang dibuang berjumlah besar.
Menariknya alat ini bisa dipakai untuk mengelola beragam jenis sampah kategori berbahaya. Contohnya sampah B3 dan medis. Keduanya dapat dihilangkan dengan proses pembakaran temperatur tinggi.
Memahami Jenis-jenis Incinerator yang Bisa Digunakan
Terdapat jenis-jenis incinerator bisa digunakan. Setiap jenis memiliki keunggulan serta kekurangannya masing-masing yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum memilih. Berikut ini daftar beberapa jenisnya:
1. Moving Grate
Varian pertama yang sangat banyak dipakai oleh masyarakat umum adalah moving grate. Jenis ini bisa membakar sampah hingga 35 metrik ton setiap jamnya. Jenis sampah yang dimasukkan bisa beragam.
Terdapat tiga tahapan proses yang harus dilalui ketika menggunakan moving grate. Diantaranya, pengeringan, pembakaran serta pasca pembakaran. Ada banyak keunggulan menggunakan moving grate.
Salah satunya memiliki kapasitas sampah cukup besar. Keunggulan lainnya jenis-jenis incinerator satu ini bisa menampung beragam varian sampah tanpa harus melalui pre-treatment.
Teknologi alat ini telah diakui serta digunakan secara luas di berbagai negara. Untuk kekurangannya, biaya pembuatan serta perawatan alat ini termasuk lebih mahal. Selain itu, volume gas buangnya juga lebih banyak.
2. Fixed Bed
Varian selanjutnya ada fixed bed yang merupakan tipe konvensional. Alat ini mempunyai bagian pintu bukaan yang berfungsi memasukkan sampah. Letak pintunya ada di atas atau samping.
Jenis-jenis incinerator satu ini selain mempunyai pintu, juga piringan yang berfungsi menampung abu sisa dari hasil pembakaran. Piringan ini berada di bagian bawah alat. Salah satu keuntungan fixed bed yaitu dari segi harga lebih murah dibandingkan lainnya.
Baik itu harga untuk pembelian alat maupun perawatannya. Bentuknya sederhana dan dalam penggunaannya tidak membutuhkan lahan luas. Hanya saja, kapasitas daya tampung pembakarannya termasuk sangat sedikit.
Sebelum dibakar, perlu adanya proses pemilahan sampah agar proses pembakarannya berjalan optimal. Kekurangan lainnya, mempunyai emisi yang masih cukup tinggi serta efisiensi cukup rendah.
3. Rotary Klin
Jenis-jenis incinerator berikutnya adalah rotary klin. Varian ini cocok digunakan untuk pembakaran sampah campuran tanpa harus melalui tahapan pemilihan serta pencacahan. Proses seperti ini membuatnya memerlukan biaya perawatan lebih tinggi.
Varian ini bisa dipakai untuk mengolah limbah jenis B3. Sebab, teknologi yang dimilikinya mendukung dua kali proses pembakaran, yakni secondary chamber dan primary chamber. Sesuai namanya, rotary klin memakai sistem perputaran dalam proses pembakarannya.
4. Fluidized Bed
Jenis terakhir ada fluidized bed atau istilah lainnya ruang bakar dasar fluida. Proses pembakaran menggunakan alat berbentuk tungku ini memakai media pengaduk berupa pasir silika atau kuarsa.
Penggunaan pasir tersebut membantu proses pembakaran menjadi lebih merata. Desain alat varian ini sederhana. Inilah penyebabnya mempunyai biaya pemasangan serta perawatan yang lebih terjangkau.
Menariknya lagi, efisiensi termalnya mencapai hingga 90 persen. Dari segi kekurangan, alat ini mempunyai kontrol operasi yang terbilang sulit. Selain itu, untuk mendapatkan hasil pembakaran lebih stabil, memerlukan pemilahan jenis sampah lebih dulu.
Cara Kerja Incinerator Penting Diketahui
Setelah mengetahui jenis-jenis incinerator, sekarang waktunya membahas cara kerja. Alat ini memiliki cara kerja yang penting diketahui. Berikut ini pembahasan lebih lengkap mengenai cara kerjanya:
- Langkah pertama, alat akan membuat air dalam sampah yang diubah menjadi uap air. Pada tahapan ini nantinya hasil limbah berubah menjadi kering serta siap untuk terbakar.
- Langkah selanjutnya, terjadi proses pirolis. Pada proses ini terjadi pembakaran tidak sempurna atau kondisi temperatur belum terlalu tinggi.
- Setelah itu akan ada fase pembakaran sempurna menggunakan suhu 600 hingga 1100 derajat celcius. Suhu tersebut merupakan temperature pirolisa.
Beberapa Kelebihan Incinerator Bisa Dirasakan
Secara lebih spesifik, setiap jenis-jenis incinerator memang mempunyai kelebihannya masing-masing. Tapi, berikut akan diuraikan beberapa kelebihannya secara umum yang bisa Anda rasakan, diantaranya:
1. Hemat Penggunaan Lahan
Sebagai tempat berdirinya infrastruktur incinerasi memang perlu lahan. Tapi, bila dihitung, kebutuhan penggunaan lahannya tidak perlu terlalu banyak bila dibandingkannya pengelolaan menggunakan metode lainnya, seperti sanitary landfill.
2. Bisa Digunakan Sebagai Sumber Energi Listrik
Saat terjadi proses pembakaran, panas yang dihasilkan alat ini bisa dipakai sebagai sumber energi listrik. Biasanya hal seperti ini diterapkan oleh negara maju. Negara maju banyak yang menggunakan tenaga sampah untuk mendapatkan pasokan energi listrik.
Tapi, bila kedua fungsi dijalankan, yaitu membakar sampah sekaligus digunakan sebagai sumber energi listrik, memiliki proses lebih rumit. Tidak bisa sembarangan orang mengoperasikannya. Perlu dukungan tenaga berpengalaman di bidangnya.
3. Mampu Mengurangi Volume Sampah dengan Jumlah Signifikan
Pengelolaan limbah menggunakan jenis-jenis incinerator mampu mengurangi volume dan berat sampah dengan jumlah cukup signifikan. Jumlah pengurangan volumenya bisa sampai 95 persen. Sedangkan dari segi berat, bisa berkurang hingga mencapai 80 persen.
4. Cepat Mengatasi Limbah Skala Besar
Kelebihan terakhir, alat ini cocok dipakai untuk mengatasi jumlah limbah skala besar dalam waktu cepat. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mempunyai jumlah produksi limbah padat cukup tinggi setiap harinya.
Sedangkan disisi lain, lingkup perusahaan tidak mempunyai lahan cukup untuk menimbun limbah tersebut. Dibandingkan mencari lahan baru yang belum tentu jaraknya dekat dengan lokasi perusahaan, bisa menggunakan alternatif pengadaan incinerator.
Terlepas dari perbedaan bentuk alat, semuanya sama-sama bertujuan mengelola limbah atau sampah. Hanya saja memang penggunaan setiap jenis-jenis incinerator disesuaikan dengan tujuan serta kebutuhan.